Belajar PHP 7- Fungsi-fungsi Array di PHP - colizblog
Terbaru!!
Loading...

Sabtu, Mei 14, 2011

Belajar PHP 7- Fungsi-fungsi Array di PHP

Array adalah sekumpulan variabel yang mempunyai nama sama tetapi dibedakan oleh indeks. Array berguna misalnya dalam suatu pemrograman yang memerlukan beberapa variabel yang akan menampung data dengan tipe data yang sama dan akan mendapat perlakuan yang serupa. Nah, daripada pusing-pusing memikirkan nama variabel yang berbeda-beda, lebih baik menggunakan satu nama variabel tetapi masing-masing dibedakan dengan indeks.
    Indeks dapat berupa angka atau string. Jika indeks array berbentuk angka, maka array akan disebut indexed array (vector), sedangkan jika indeksnya berupa string, maka array akan disebut associative array.
    Aturan penulisan sebuah array adalah sebagai berikut:

$nama_array[no_indeks] atau $nama_array[“str_indeks”]

    Nama_array adalah nama variabel yang digunakan sebagai array.
    No_indeks adalah nomor indeks untuk vector array. No indeks dimulai dari nol.
    Str_indeks adalah string yang digunakan sebagai indeks untuk associative array.

    Untuk mendeklarasikan sebuah array dapat digunakan deklarasi eksplisit, artinya langsung memberi nilai pada sebuah array, contoh:

$arr[1] = 100
$arr[“str”] = 250

    Untuk mengeluarkan nilai variabel array dalam fungsi echo digunakan suatu cara tersendiri yaitu menggunakan kurung kurawal. Jadi jika dengan variabel biasa dituliskan sebagai berikut:

Echo “Nilai dari variabel adalah $var”;

Maka jika menggunakan array penulisannya adalah sebagai berikut:

Echo “Nilai dari variabel array adalah {$arr[1]}”;

    Pemakaian tanda kurung kurawal ini baru dikenal pada PHP 4, sedangkan pada PHP 3, untuk melakukan hal seperti di atas dapat digunakan metoda penggabungan string sebagai berikut:

“Nilai variabel array adalah” . $arr[3];

    Array yang memiliki sebuah indeks disebut dengan array berdimensi satu, sedangkan array dengan indeks lebih dari satu disebut array multi dimensi. Vector array dan associative array dapat digabungkan menjadi array multi dimensi, jadi indeks yang digunakan pada tiap dimensi tidak harus sama-sama angka atau sama-sama string.
    Selain dengan deklarasi eksplisit, array juga dapat dideklarasikan dengan fungsi array(). Sintaks dari fungsi array() adalah sebagai berikut:

Array(indeks => nilai) atau Array(nilai)

    Jika mengikuti bentuk kedua, maka indeks otomatis akan ditambahkan oleh PHP. Berikut ini akan diberikan contoh penggunaan fungsi array() dengan berbagai variasinya. Perhatikan baik-baik:

<HTML>
<HEAD>
<TITLE> Array </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<?
// tanpa menggunakan indeks

$arrayA = array(1,2,3,4,5,6);
foreach($arrayA as $indeks => $nilai) {
    echo "\$arrayA[$indeks] => $nilai";
    echo "<BR>";
}
echo "<BR> <BR>";

// menggunakan indeks tapi tidak urut

$arrayB = array(1=>1,3=>2,5=>3,4=>4,0=>5,2=>6);
foreach($arrayB as $indeks => $nilai) {
    echo "\$arrayB[$indeks] => $nilai";
    echo "<BR>";
}
echo "<BR> <BR>";

// tidak semua menggunakan indeks,
// php akan otomatis memberi indeks

$arrayC = array(1=>1,2,3,4,0=>5,6);
foreach($arrayC as $indeks => $nilai) {
    echo "\$arrayC[$indeks] => $nilai";
    echo "<BR>";
}
echo "<BR> <BR>";

// array dua dimensi
// dimensi pertama associative
// dimensi kedua vector

$duadim = array(
    "buah" => array(1=>"apel","nangka","semangka"),
    "angka" => array(1=>1,2,3),
    "bola" => array(1=>"Juve","Barca","MU")
);
foreach($duadim as $k => $v) {
    $x = 1;
    foreach($v as $x => $y) {
        echo "\$duadim[$k] => \$v[$x] => $y <BR>";
    $x++;
    }
}
?>
</BODY>
</HTML>

    Jika skrip tersebut dijalankan pada browser, hasilnya akan nampak seperti pada gambar 1.
    Selanjutnya kita akan bahas fungsi-fungsi lain yang digunakan untuk bekerja dengan array.

Fungsi count() dan sizeof()

    Kedua fungsi ini memiliki kegunaan yang sama, yaitu menghitung jumlah elemen yang dimiliki oleh sebuah array.  Sintaksnya adalah sebagai berikut:

count($array)
sizeof($array)

Contoh:

$a[0] = 1;
$a[1] = 3;
$a[2] = 5;
$jumlah = count($a);
//variabel $jumlah akan bernilai 3

$b[“buah”] = “semangka”;
$b[“sayur”] = “wortel”;
$b[“daging”] = “ayam”;
$b[“utama”] = “nasi”;
$jumlah = sizeof($b);
//variabel $jumlah akan bernilai 4

Fungsi array_push()

    Fungsi ini digunakan untuk menyisipkan elemen baru ke dalam sebuah array. Elemen baru ini disisipkan pada bagian paling akhir. Sintaksnya adalah sebagai berikut:

Array_push($array,nilai[nilai,...])

Nilai adalah nilai-nilai baru yang akan disisipkan ke dalam array. Contoh:

$buah = array ("jeruk", "pisang");
array_push ($buah, "apel", "semangka");
// anggota $buah sekarang adalah “jeruk”, “pisang”, ”apel”, “semangka”

Fungsi array_splice()

    Fungsi ini digunakan untuk mengambil/membuang satu atau beberapa elemen array dan menggantikannya dengan yang baru. Sintaksnya adalah sebagai berikut:

array_splice ($array, letak [, panjang [, pengganti]])

    Parameter letak menunjukkan mulai dari elemen ke berapa array tersebut akan diganti/dibuang. Jika nilainya positif, maka elemen dihitung dari depan, jika negatif, maka elemen dihitung dari belakang.
    Parameter panjang – jika nilainya positif – menunjukkan jumlah elemen yang akan diganti/dibuang. Jika negatif, maka jumlah elemen yang tertinggal (tidak diganti/dibuang) dihitung dari belakang sejumlah nilai parameter panjang. Jika parameter panjang tidak disebutkan, maka elemen array mulai dari yang ditunjukkan parameter letak sampai ke elemen terakhir akan diganti/dibuang.
    Parameter pengganti adalah merupakan nilai-nilai yang menggantikan elemen-elemen yang telah dibuang.
    Contoh:

<HTML>
<HEAD>
<TITLE> Array </TITLE>
</HEAD>

<BODY>
<?
echo "Anggota array awal adalah: <BR>";
$input = array ("red", "green", "blue", "yellow");
print_r($input);
echo "<BR>";
echo "<BR>";

echo "array_splice(\$input,2)";
echo "<BR>";
$input = array ("red", "green", "blue", "yellow");
array_splice ($input, 2);
print_r($input);
echo "<BR>";
echo "<BR>";

echo "array_splice(\$input,1,-1)";
echo "<BR>";
$input = array ("red", "green", "blue", "yellow");
array_splice ($input, 1, -1);
print_r($input);
echo "<BR>";
echo "<BR>";

echo "array_splice(\$input,1, count(\$input), \"orange\")";
echo "<BR>";
$input = array ("red", "green", "blue", "yellow");
array_splice ($input, 1, count($input), "orange");
print_r($input);
echo "<BR>";
echo "<BR>";

echo "array_splice(\$input,-1,1, array(\"black\",\"maroon\"))";
echo "<BR>";
$input = array ("red", "green", "blue", "yellow");
array_splice ($input, -1, 1, array("black", "maroon"));
print_r($input);
?>
</BODY>
</HTML>


Fungsi is_array()
     Fungsi is_array() digunakan untuk memeriksa apakah sebuah variabel merupakan array atau bukan. Jika sebuah variabel merupakan array, fungsi ini akan menghasilkan nilai true dan jika bukan array akan menghasilkan nilai false. Sintaksnya adalah sebagai berikut:

Is_array(variabel)

Contoh:

<HTML>
<HEAD>
<TITLE> Array </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<?
$var = array(1,2,3,4,5,6,7);
$tes = is_array($var);
if ($tes == false) {
    $teks = "bukan";
} else {
    $teks = "";
}
echo "\$var = array(1,2,3,4,5,6,7);";
echo "<BR>";
echo "Variabel \$var $teks merupakan array";
?>
</BODY>
</HTML>

    Pada contoh ini karena variabel $var dideklarasikan sebagai array, maka hasil yang diberikan adalah teks “Variabel $var merupakan array”. Jika seandainya variabel $var dideklarasikan sebagai $var = “array”, maka hasilnya adalah “Variabel $var bukan merupakan array”, cuma isinya saja yang berupa teks “array”.

Fungsi list()
    Fungsi list() digunakan untuk mengambil komponen-komponen array sebagai variabel-variabel yang terpisah. Sintaksnya adalah sebagai berikut:

List($komp1, $komp2, ... , $kompn) = array

    Jumlah variabel $komp harus sama dengan atau kurang dari jumlah komponen yang dimiliki array. Contoh:

<HTML>
<HEAD>
<TITLE> Array </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<?
$liga = array('Juventus','Arsenal','Valencia');
list($italia, $inggris, $spanyol) = $liga;
echo "Juara liga 2001/2002:";
echo "<BR>";
echo "Liga Italia: $italia";
echo "<BR>";
echo "Liga Inggris: $inggris";
echo "<BR>";
echo "Liga Spanyol: $spanyol";
?>
</BODY>
</HTML>

    Jika skrip tersebut dijalankan pada browser hasilnya akan seperti gambar 1.
    Pada contoh tersebut $liga merupakan array dengan tiga komponen, yaitu “Juventus”, “Arsenal”, dan “Valencia”. Jika ketiga komponen tersebut ingin dimasukkan ke dalam variabel tersendiri, maka fungsi list harus memberikan tiga buah variabel untuk menampung ketiga komponen tersebut. Fungsi list tidak harus “menangkap” ketiga komponen tersebut, melainkan dapat kurang dari itu. Contoh:

<HTML>
<HEAD>
<TITLE> Array </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<?
$liga = array('Juventus','Arsenal','Valencia');
list($italia, , $spanyol) = $liga;
echo "Juara liga 2001/2002:";
echo "<BR>";
echo "Liga Italia: $italia";
echo "<BR>";
echo "Liga Spanyol: $spanyol";
?>
</BODY>
</HTML>

    Contoh kedua ini hanya menangkap komponen pertama dan ketiga. Perhatikan bahwa harus terdapat spasi kosong dan dua buah koma di antara variabel yang menangkap komponen pertama dan ketiga. Tempat kosong tersebut adalah tempat yang seharusnya diisi oleh variabel yang akan menangkap komponen kedua.

Fungsi split()
    Fungsi split digunakan untuk memecah suatu string menjadi array berdasarkan karakter pemisah tertentu. Sintaksnya adalah sebagai berikut:

Split(karakter, teks, [batas])

    Karakter adalah karakter yang digunakan untuk memisahkan array.
    Teks adalah string yang akan dipecah menjadi array.
    Batas adalah jumlah komponen yang akan dihasilkan.

Contoh:

<HTML>
<HEAD>
<TITLE> Array </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<?
$tgl = "03/07/1973";
list($bln, $hari, $thn) = split("/", $tgl);
echo "Hari = $hari";
echo "<BR>";
echo "Bulan = $bln";
echo "<BR>";
echo "Tahun = $thn";
?>
</BODY>
</HTML>

    Jika dijalankan pada browser hasilnya akan nampak seperti gambar 2.
    Pada contoh tersebut variabel $tgl berisi string “03/07/1973”. Dengan fungsi split, variabel $tgl tersebut dipecah menjadi array dengan karakter pemisah “/”, sehingga menjadi sebuah array dengan komponen “03”, “07”, “1973”. Komponen array ini kemudian ditampung ke dalam 3 buah variabel dengan fungsi list.
    Fungsi list juga dapat menggunakan regular ekspression. Sebagai contoh, karena orang dapat menuliskan tanggal dengan berbagai macam cara, misalnya 03/07/1973, 03-07-1973, 03.07.1973, maka karakter pemisah dalam fungsi split harus dapat mengantisipasi perbedaan-perbedaan tersebut, sehingga penggunaanya adalah sebagai berikut:

list($bln, $hari, $thn) = split("[/.-]", $tgl);

    Fungsi split() identik dengan fungsi explode().

Fungsi join()
    Fungsi ini pada prinsipnya adalah kebalikan fungsi split(), yaitu digunakan untuk mengumpulkan komponen-komponen array menjadi suatu string. Sintaksnya adalah sebagai berikut:

Join(karakter, array)

    Karakter adalah karakter yang digunakan untuk “merekatkan” komponen-komponen array.
    Contoh:

<HTML>
<HEAD>
<TITLE> Array </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<?
$var = array('03', '07', '1973');
$tgl = join("/", $var);
echo "$tgl";
?>
</BODY>
</HTML>

    Fungsi join() identik dengan fungsi implode().

Fungsi in_array()
    Fungsi in_array() digunakan untuk memeriksa apakah suatu nilai tertentu terdapat sebagai komponen di dalam sebuah array. Sintaksnya adalah sebagai berikut:

In_array(cari, array, [tipe])

    Cari adalah nilai yang akan dicari apakah terdapat pada sebuah array.
    Tipe adalah boolean yang mengindikasikan apakah tipe data akan disertakan dalam pencarian. Jika suatu nilai ditemukan tapi tipe datanya tidak sama, maka fungsi in_array() dianggap gagal.
    Fungsi ini bersifat case-sensitive.

Contoh:

<HTML>
<HEAD>
<TITLE> Array </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<?
$os = array("Windows", "Linux", "Unix", "Mac");
print_r($os);
$cari = "Windows";
if (in_array($cari, $os)) {
    echo "OS $cari ada di dalam array";
} else {
    echo "OS $cari tidak ada di dalam array";
}
?>
</BODY>
</HTML>

    Jika tipe disertakan contohnya adalah sebagai berikut:

<HTML>
<HEAD>
<TITLE> Array </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<?
$a = array('1.10', 12.4, 1.13);

if (in_array('12.4', $a, TRUE)) {
    echo "String \"12.4\" ada di dalam array";
} else {
    echo "String \"12.4\" tidak ada di dalam array";
}
echo "<BR>";
if (in_array(1.13, $a, TRUE)) {
    echo "Bilangan 1.13 ada di dalam array";
} else {
    echo "Bilangan 1.13 tidak ada di dalam array";
}
?>
</BODY>
</HTML>

Sumber: PCPlus

Share with your friends

Give us your opinion

Silakan tinggalkan komentar...

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done